Jika adagium ‘sejarah akan berulang' itu benar, maka yang disampaikan dalam pengantar buku ini bukan sekadar omong doang. Kedigdayaan Amerika hanyalah mitos! Amerika yang diidentikkan dengan Raja Goliath, akan mengalami kejatuhan karena digulingkan oleh Daud-daud (Davis-david) yang lain. Siapa Daud (David) yang dimaksud? Siapa yang bisa di gadang-gadang untuk bisa mereduksi kesuperpoweran Amerika?
Amir Hendarsah, dalam 11 Macan Asia Musuh Amerika mencoba mengangkat profil-profil negara yang dianggap berperan sebagai Daud (David) kecil. Negara-negara ini-meskipun kecil dan terlihat tak punya daya- menyimpan segudang potensi untuk meruntuhkan kekuasaan negara Paman Sam yang telah mengakar kuat di pelosok jagad. Ada Vietnam, Korea Utara, dan Jepang. Mereka-negara-negara kecil Asia ini-dalam catatan sejarah berhasil membuat angkatan bersenjata Amerika kebat-kebit dalam perang-perang di Asia. Masih di kawasan Asia, Republik Rakyat China-yang kekuatan angkatan bersenjatanya berada di urutan ke-3 dunia-menjadi potensi ancaman yang sangat besar bagi Amerika. Ada Irak-yang meski berhasil diduduki Amerika-telah menjadi ‘kerikil dalam sepatu' karena selama puluhan tahun menolak tunduk atas tekanan Amerika.
Apa ajian dan senjata yang dimiliki negara-negara kecil ini untuk head to head melawan Amerika? Buku ini secara ringkas mengupasnya. Ketika angkatan bersenjata Amerika mempunyai persenjataan canggih seperti pesawat tempur, tank, mobil peluncur roket, maka gudang amunisi Daud-Daud kecil ini juga mempunyai hal yang sama. Meski dari segi kuantitas dan kualitas senjata berbeda, para Daud (David) kecil ini memiliki beberapa hal yang ditakuti Amerika. Irak dalam panduan Ahmadinejad tetap nekat melanjutkan proyek uraniumnya. Kemudian ada Mahathir Mohammad dengan partai UMNOnya yang getol mengkiritk Ekonomi kapitalisme ala Amerika. Dengan sepihak membatalkan pembelian senjata dari Amerika dan memilih beralih ke Rusia. Hal-hal seperti ini sukses membuat negara yang dipimpin Bush Jr. kebakaran jenggot karena memilih tak sejalan dengan kebijakan Amerika. Tak lupa, Ir. Sukarno-proklamator kita- juga dihadirkan. Perlawanan Bung Karno menolak sistem imperialisme ekonomi telah memunculkan kabar burung bahwa CIA ikut andil dalam peralihan kekuasaan orla-orba.
Meski hanya diceritakan secara ringkas, buku ini dapat mengingatkan kembali aksi dan kiprah para tokoh besar Asia yang berani menetang kebijakan Amerika. Meski belum semua tokoh Asia-yang di black list Amerika- diulas dalam pemaparannya, Amir Hendarsah telah menyajikan satu khazanah melengkapi bacaan-bacaan kita. Buku ini tak hanya perlu dibaca oleh penyuka buku politik, namun, pelajar juga. Guna melengkapi cakrawala memandang sejarah dunia.
Peresensi:
Rr. Hani P.N
Mahasiswa FISIPOL UGM, pecinta buku, pegiat di FOSMA ESQ Jogja.
Judul 11 Macan Asia musuh Amerika
Penulis Amir Hendarsah, Pratiwi Utami, Amir Hendarsah
Penerbit Galangpress Group, 2007
ISBN 9792399194, 9789792399196
Tebal 206 halaman